Flag Counter

Rabu, 09 November 2011

Keluarga Bung Hatta: Kami Tak Kenal Ilyas Karim

Ilyas Karim (RCTI)  :baca: JAKARTA – Pengakuan Ilyas Karim sebagai orang pertama yang mengibarkan bendera pusaka merah putih, terus menuai kritikan. Keluarga Proklamator Muhammad Hatta mengaku tidak pernah mengenal Ilyas Karim.
 
“Keluarga kami tidak pernah kenal dengan Ilyas Karim. Setahu keluarga kami, dalam pengibaran bendera pertama kali, tidak ada yang namanya Ilyas Karim,” kata putri bungsu Bung Hatta, Halida Hatta, saat berbincang dengan okezone, Rabu (24/8/2011).
 
Menurut Halida, selain Bung Hatta, sejumlah tokoh yang terpampang dalam foto pengibaran bendera pusaka pertama adalah pribadi yang dikenal dekat oleh keluarga Bung Hatta. Antara lain; Soekarno, SK Trimurti, Latif Hendraningrat, Wangsa Wijaya, Soewirjo, dan Suhud (yang diklaim Ilyas Karim sebagai dirinya).
 
“Saya tidak mau terlalu menyudutkan Pak Ilyas Karim. Saya hanya menyayangkan generasi muda tidak mau belajar sejarah sehingga mudah terkesima. Pendidikan nasional juga jangan pernah mengalihkan sejarah,” ujar perempuan yang kini aktif di Partai Gerindra tersebut.
 
Pernyataan Ilyas Karim, tambah dia, banyak yang tidak konsisten dan tidak sesuai fakta. Salah satunya, pernyataan Ilyas yang mengatakan istri Bung Hatta, Rahmi, berada dalam foto tersebut. Padahal, kata Halida, ibunya tersebut tidak berada di lokasi kala itu.
 
“Saat itu Ibu Rahmi tidak ada karena memang belum menikah dengan Bung Hatta. Mereka menikah pada 18 November 1945. Jadi banyak pernyataan dia yang tidak benar,” tandasnya.
 
Sebelumnya politikus Gerindra yang memiliki banyak koleksi buku dan dokumen sejarah Fadli Zon mengungkap pengakuan Ilyas yang diduga kuat menyimpan kebohongan. Menurut Fadli, nama Ilyas tak pernah tercatat dalam dokumen sejarah termasuk keterangan dalam foto pengibaran Sang Saka Merah Putih yang tersimpan di Museum Joeang 45.
 
Selain itu dalam tulisan berjudul “Membuka Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945”, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Dadan Wildan menulis, laki-laki bercelana pendek yang mengibarkan bendera pusaka adalah Suhud, bukan Ilyas Karim.